Tangerang Selatan, (variabanten.com)-Keanggotaan Indonesia dalam kelompok BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan) dapat memberikan implikasi terhadap politik luar negeri Indonesia, terutama dalam konteks politik bebas aktif. Politik bebas dan aktif merupakan prinsip dasar politik luar negeri Indonesia yang menekankan pada kebebasan menentukan pendirian sendiri dan berperan aktif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas global tanpa terikat pada suatu blok atau aliansi tertentu.

Beberapa dampak yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:
1. Memperkuat posisi dalam hubungan internasional Bergabung dengan BRICS akan memperkuat posisi Indonesia di kancah dunia dan akan memberikan Indonesia: Hal ini akan memberikan peluang bagi Indonesia untuk memainkan peran yang lebih besar dalam urusan internasional. Perdamaian dan ketenangan bertanggung jawab atas keamanan, perubahan iklim, dan perekonomian global. Sebagai anggota BRICS, Indonesia dapat lebih aktif dalam menyuarakan kepentingannya dan memperjuangkan keadilan ekonomi global sesuai dengan prinsip kebebasan dan pergerakan.
2. Diversifikasi kerja sama ekonomi
Keanggotaan Indonesia dalam BRICS memberi negara-negara dengan perekonomian berkembang pesat akses yang lebih luas terhadap jaringan ekonomi non-Barat. Hal ini akan memungkinkan Indonesia untuk menyeimbangkan pengaruhnya dalam perekonomian global tanpa hanya bergantung pada negara-negara Barat. Dengan cara ini, Indonesia dapat menjaga kebebasan hubungan ekonomi dan berperan aktif dalam mendorong kerja sama ekonomi yang adil.
3. Peluang untuk memperkuat kerja sama Selatan-Selatan BRICS ingin menjadi motor penggerak kerja sama Selatan-Selatan atau kerja sama antar negara berkembang. Keanggotaan Indonesia dalam BRICS mendukung upaya tersebut dan memungkinkan Indonesia berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan negara berkembang dan mengurangi ketergantungan terhadap negara maju yang bebas dan sejalan dengan prinsip politik aktif.
4. Meningkatnya tantangan untuk menjaga netralitas BRICS sering dipandang sebagai kelompok yang berupaya melawan pengaruh negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat. Hal ini mungkin menjadi tantangan bagi Indonesia untuk mempertahankan posisi netral, karena peningkatan integrasi dengan BRICS dapat dilihat sebagai keselarasan dengan blok tertentu. Tantangan ini mungkin mengharuskan Indonesia untuk lebih berhati-hati dalam merancang kebijakan luar negerinya sejalan dengan prinsip kebebasan dan pergerakan.
5. Akses terhadap pengaruh dan dukungan multilateral Sebagai anggota BRICS, Indonesia dapat memperoleh manfaat dari dukungan negara anggota lainnya di forum internasional seperti PBB dan IMF. Indonesia dapat mengatasi permasalahan tertentu secara lebih efektif dengan dukungan negara-negara BRICS.
Namun perlu dicatat bahwa Indonesia masih perlu mengkaji ulang setiap keputusan untuk memastikan sejalan dengan prinsip kebebasan dan pergerakan. Secara keseluruhan, keanggotaan Indonesia dalam BRICS dapat memperkuat posisinya dalam tatanan dunia, tanpa terikat pada suatu kekuatan besar dan sekaligus menganut prinsip politik bebas dan aktif. Namun, menjaga netralitas dalam hubungan kekuasaan global juga menghadirkan tantangan.

Keterlibatan Indonesia dengan BRICS terutama berfokus pada perekonomian, perdagangan, investasi, kerja sama pembangunan berkelanjutan, dan isu-isu global lainnya seperti perubahan iklim dan keadilan ekonomi. Hingga saat ini, belum ada mandat khusus bagi negara-negara BRICS untuk membentuk aliansi keamanan atau kerja sama militer seperti NATO atau organisasi serupa. Tujuan utama BRICS adalah memperkuat kerja sama ekonomi antar negara berkembang guna membangun tatanan perekonomian global yang lebih berkeadilan.

Meski tanpa kerja sama militer secara langsung, berbagai isu terkait keamanan global dan stabilitas internasional, terutama terkait menjaga perdamaian dunia, pemberantasan terorisme, dan stabilitas kawasan, terus menjadi bahan diskusi BRICS dalam forum tersebut. Dalam konteks ini, Indonesia dapat berkontribusi dalam perdebatan keamanan yang lebih luas (keamanan siber, terorisme, stabilitas geopolitik, dll.), namun tidak dalam bentuk aliansi militer formal atau kerja sama pertahanan.VB-Putra Trisna.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © Varia Banten. All rights reserved. | Best view on Mobile Browser | ChromeNews by AF themes.