
SERANG, (variabanten.com)-Banten diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas lebat pada 19–20 September 2025, hal ini disampaikan Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah Tangerang Hartanto mengatakan sejumlah faktor meteorologis terpantau berkontribusi terhadap peningkatan potensi cuaca ekstrem di wilayah Banten. Faktor-faktor itu antara lain fenomena dipole mode negatif yang menyebabkan peningkatan suplai uap air dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat, termasuk Provinsi Banten.
Menanggapi prakiraan cuaca tersebut, Managing Partner Basuki Law Firm, Basuki.,SH.,MM.,MH mengimbau seluruh masyarakat di wilayah Banten agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, maupun pohon tumbang.
Menurut Basuki, curah hujan tinggi dalam waktu singkat berpotensi menimbulkan genangan di kawasan perkotaan, serta mengancam pemukiman warga yang berada di bantaran sungai maupun daerah perbukitan. Ia menekankan pentingnya langkah antisipasi sejak dini agar dampak kerugian dan korban jiwa dapat diminimalisir.
“Warga Banten harus tetap waspada. Jangan menyepelekan peringatan cuaca. Segera amankan barang-barang berharga, perhatikan arus listrik di rumah, serta utamakan keselamatan keluarga,” ujar Basuki dalam keterangannya.
Basuki juga mengingatkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat aliran air dan memperparah banjir. Ia meminta aparat pemerintah daerah, relawan, dan tokoh masyarakat bersinergi dalam memberikan informasi, menyiapkan posko darurat, serta membantu warga yang tinggal di wilayah rawan bencana.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk selalu memantau informasi resmi dari BMKG dan BPBD setempat agar mendapatkan data cuaca yang akurat. Jika terjadi keadaan darurat, warga diharapkan segera melapor ke aparat desa atau petugas terdekat agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat.
VB-Fais.






