JAKARTA, (variabanten.com)-Jumlah dugaan keracunan akibat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus meningkat hingga mencapai 6.452 kasus di berbagai daerah (data menurut Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia).
Lonjakan ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, terutama para orang tua yang khawatir terhadap keselamatan anak-anaknya di sekolah.
Menanggapi kondisi tersebut, Managing Partner Basuki Law Firm, Basuki.,SH.,MM.,MH mendesak pemerintah untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG. Menurutnya, kejadian berulang ini bukan hanya soal teknis distribusi makanan, tetapi juga menyangkut sistem pengawasan, kualitas penyediaan bahan, hingga standar kebersihan yang harus dipenuhi.
“Pemerintah harus serius. Evaluasi tidak cukup hanya di tingkat daerah, tetapi harus menyeluruh dari hulu ke hilir. Jika dibiarkan, kasus keracunan akan terus terulang dan membahayakan generasi penerus kita,” tegas Basuki.
Basuki juga menekankan agar pemerintah membuka hasil uji laboratorium dan audit tata kelola program secara transparan kepada publik. Hal ini, menurutnya, penting untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat sekaligus memastikan program MBG benar-benar memberikan manfaat, bukan menambah masalah baru.
VB-Fais.