
BOGOR, (variabanten.com)-Ratusan murid MTs Mathlaul Anwar Barengkok menggelar aksi berkabung di Jalan Barengkok – Sikeng, Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Kamis, 28 Agustus 2025.
Aksi tersebut menyusul adanya salah satu siswa Mathlaul Anwar Barengkok yang menjadi korban kecelakaan maut yang melibatkan truk tambang.
Para murid menggelar teatrikal dan membawa berbagai spanduk menuntut pemerintah menyelesaikan persoalan jalur tambang yang kerap memakan korban jiwa.
Salah satu Guru Mathlaul Anwar Barengkok, Asep Bahrudin mengatakan, aksi solidaritas ini sebagai wujud nyata terhadap anak anak sekolah yang menjadi korban jiwa dalam kecelakaan di jalur tambang.
“Aksi ini diikuti sebanyak 400 siswa, mulai dari MTs dan Aliyah,” kata Abah, sapaan akrabnya
Menurutnya, aksi digelar di halaman sekolah Mathlaul Anwar atau tidak jauh dari lokasi kecelakaan yang menyebabkan siswa meninggal dunia pada Rabu, 27 Agustus 2025.
“Kami menuntut, ketegasan pemerintah dalam melaksanakan Perbup nomor 56 tahun 2023 (jam operasional truk tambang),” tegasbya.
Hingga saat ini.m, sudah di siswa sekolah Mathlaul Anwar yang menjadi korban kecelakaan dengan truk tambang.
Ia meminta pemerintah lebih tegas agar kasus kecelakaan serupa tak terus berulang.
Sebelumnya, seorang siswa MTs Mathlaul Anwar, Ahmad Kholid, meregang nyawa setelah terlibat kecelakaan dengan truk tambang di wilayah Kecamatan Rumpin, Rabu, 27 Agustus 2025.
Kepergian bocah kelas XIII ini menambah daftar panjang korban tewas akibat kecelakaan dengan truk tambang.
VB-Adh.







